Author : Sera Phine Choi
Genre : Romance, Sad, Married Life
Length : Chapter
Rating : PG 17
Cast : ─ Choi Siwon as himself
─
Agnes Monica as herself
Other cast :
Find by yourself

===Part 6===
At Studio LA
Agnes
dan timbaland sedang membicarakan masalah album internasional agnes yang akan
segera dirilis.
“aku
ingin kita menunda perilisan albumku ini tim”.
Timbaland
begitu terkejut dengan pernyataan agnes.
“apa
maksudmu?, kamu sedang bermain-main nes? Kita sudah mengerjakannnya selama ini
dengan susah payah dan setelah begitu banyak sponsor yang akan membantu
perilisan albummu, kamu dengan mudahnya berkata seperti ini!”.
“aku
mengerti maksudmu tim, tapi posisiku begitu terjepit sekarang, aku sudah
menikah dan ingin menjadi istri yang baik, mungkin aku akan melanjutkan karirku
beberapa tahun lagi”.
“kamu
pikirkan lagi dulu nes, waktu perilisan album kamu hanya dalam hitungan minggu
lagi, semua usaha kita selama ini bisa sia-sia!”. Timbaland berusaha meyakinkan
agnes.
Agnes
hanya diam mendengar perkataan timbaland. Dia kembali bimbang untuk mengambil
keputusan. Agnes merasa timbaland memang benar, tapi di sisi lain agnes juga
kasihan terhadap mertuanya.
“ayo
lah nes, hargai usahaku sebagai produsermu dan team kita yang yang selama ini
sudah bersusah payah. Lagipula aku tidak akan mau ikut campur jika kamu akan
mendapat masalah karena memutuskan kontrak sebelah pihak. Kamu pikirkan
matang-matang nes!!”. Timbaland menekankan kalimat terakhirnya dan berlalu dari
agnes.
Agnes
merasa posisinya semakin terjepit dengan sikap timbaland yang seperti itu
terhadapnya. Setelah agnes pikir-pikir, lebih baik dia merilis albumnya
terlebih dahulu, walaupun dia sudah bisa membayangkan betapa sibuknya dirinya
jika sudah merilis albumnya nanti.
====oOo====
Agnes
akhirnya merilis albumnya, dia sudah hampir 3 bulan di LA dan tidak sekalipun
pulang ke korea. Begitupun siwon yang
begitu sibuk sehingga tidak sempat mengunjugi agnes di LA.
Malam
itu, setelah pulang dari luar negeri, siwon berbaring di ranjangnya dan ia
tidak bisa tidur walaupun sudah berkali-kali mengubah posisi tidurnya dan
mencoba memejamkan matanya. Dia sangat merindukan istrinya. Akhirnya ia memutuskan
untuk menelefon agnes.
“halo”.
Terdengar suara agnes yang mengangkat telefon.
“halo
hon”. Siwon membalas sapaan istrinya.
“aku
rindu padamu hon”. Siwon mengucapkannya sambil memandang foto pernikahannya dengan agnes yang terpajang di
kamar mereka.
“aku
sedang memandang foto pernikahan kita, kau cantik sekali”.
“iya
hon, aku juga sangat merindukanmu, tapi aku masih punya sedikit urusan yang
harus aku selesaikan di sini”.
“dari
kemarin kamu selalu bilang sedikit lagi, tapi kamu tidak pulang-pulang. Apa kau
tidak merindukanku huh?”.
“bukan
begitu, kau juga harus mengerti aku hon, aku sedang mempromosikan albumku yang
baru dirilis di sini”.
“tapi
aku merindukanmu, apa yang harus ku lakukan? aku rindu memelukmu”. Terdengar
suara siwon lirih.
“deg”.
Jantung agnes seperti berhenti berdetak mendengar suaminya yang begitu
merindukannya.
Agnes
terdiam sejenak.
“muah,
itu aku kirim untukmu sayang, sabar ya, aku akan segera pulang”.
“kamu
janji yah hon”.
“iya
aku janji, tidur yang nyenyak ya sayangku, mimpi yang indah, aku mencintaimu hon”.
“kamu
juga hon, tidur yang nyenyak dan mimpikankan aku, aku sayang kamu”.
====0O0====
Setelah
enam bulan di LA, agnes belum juga kembali ke korea. Tuan choi dan nyonya choi
tak henti-hentinya menanyakan siwon kenapa istrinya belum juga pulang ke korea.
Mereka begitu kecewa dengan sikap agnes, apalagi nyonya choi, nyonya choi
merasa agnes tidak menepati janjinya.
Siwon
pun bingung dengan agnes, kenapa dia bisa selama itu di LA. Siwon mulai kecewa
dengan sikap agnes yang tidak memperdulikan rumah tangga mereka. Siwon kembali
menghubungi agnes, tapi alasan agnes masih tetap saja sama.
“drttttt”.
Ponsel siwon kembali berbunyi setelah siwon selesai berbicara dengan agnes.
Tertera di ponselnya yang menelefon adalah nyonya choi.
“cepat
kamu ke rumah sakit nak, appamu masuk rumah sakit”. Terdengar isakan tangis
nyonya choi.
“ne
eomma, aku akan segera ke sana”. Tanpa berfikir panjang siwon langsung menutup
telefonnya dan beranjak menuju rumah sakit tempat appanya dirawat.
“appa
kenapa eomma?”. Siwon yang masih terengah-engah langsung bertanya kepada
eommanya setelah sampai di rumah sakit”.
“eomma
juga tidak tahu pastinya. Tadi kantor appamu menelefon ke rumah dan mengatakan
kalau mereka menemukan appamu sudah jatuh pingsan di ruangannya.
“bagaimana
keadaan appa saya dok?”. Siwon langsung bertanya kepada dokter yang yang sudah
selesai memeriksa appanya.
“dia
sudah baikan sekarang, dia hanya stress karena terlalu banyak pikiran sehingga
jatuh pingsan”.
“terima
kasih dok”.
Siwon
dan eommanya langsung masuk ke ruang rawat tuan choi setelah mendengar
penuturan dari dokter. Siwon dan nyonya choi menatap sedih tuan choi yang
terkulai sakit dan belum juga sadarkan diri.
“istrimu
dimana? Apa dia belum pulang-pulang juga?”. Nyonya choi yang melihat siwon hanya sendiri sejak tadi
menanyakan keberadaan menantunya.
“ne
eomma, dia masih punya sedikit urusan yang harus diselesaikan disana”. Siwon
berusaha memberi alasan yang tepat agar nyonya choi tidak kesal terhadap
istrinya.
“apa
kau tidak mengatakan kepada agnes untuk menunda karirnya terlebih dahulu?
Lihatlah dirimu, kau tidak terurus sama sekali!”.
“aku
tidak boleh egois eomma, dia ingin mewujudkan mimpinya yang sudah sejak lama ia
rintis. Sekarang jalannya sudah terbuka. Aku tidak mungkin menghentikannya
begitu saja”. Siwon terus mencoba membela istrinya, walaupun sebenarnya dia
sudah kecewa dengan sikap agnes.
“apa
kau tidak kasihan kepadaku dan appamu? Kau harus tegas kepada agnes, atau perlu
aku yang berbicara padanya?”.
“tidak
usah eomma, biar aku saja yang berbicara padanya”. Aku pamit dulu eomma”. Siwon
membungkukkan badannya dan keluar dari rumah sakit meninggalkan eommanya.
====oOo====
Agnes
yang sedang membuka twitter terkejut dengan hastag #GetWellSoonAppaKiho. Agnes
melihat timeline dan benar kalau yang sedang sakit adalah tuan choi, mertuanya.
Agnes bingung mengapa siwon tidak mengabarinya. Agnes akhirnya memutuskan untuk
terbang ke korea saat itu juga.
Di
sisi lain, siwon tak henti-hentinya meneguk wine yang membuatnya sudah sangat
mabuk, pelayan di bar tidak ingin lagi memberikannya minum, tapi siwon terus
memaksa mereka.
Siwon
akhirnya tak sadarkan diri karena terlalu banyak minum. Pelayan di bar bingung
harus melakukan apa. Pelayan itu akhirnya memeriksa seluruh tubuh siwon dan
menemukan ponsel siwon.
Pelayan
itu menghubungi sembarang kontak yang ada di ponsel siwon. Dan yang dihubungi
adalah stella, mantan siwon. Stella yang pada saat itu sudah di korea langsung
beragkat ke bar dimana siwon berada.
Stella
mengantarkan siwon ke apartemennya. Stella membaringkan siwon di ranjangnya
setelah mereka memasuki apartemen itu. Stella duduk di samping siwon,
memandangi wajah siwon. Stella masih menyimpan cinta terhadap siwon. Stella
berusaha melepaskan kancing baju siwon yang sudah berbau alkohol. Siwon yang
sejak tadi tidak sadarkan diri, tiba-tiba saja menarik stella yang membuat
stella jatuh ke ranjang dan siwon menindihnya.
“aku
sangat merindukanmu”. Siwon mengira kalau stella adalah agnes, istrinya. Stella
hanya diam menerima perlakuan siwon, karena dia masih mencintai siwon. Siwon
menciumi seluruh wajah stella.
Agnes yang sudah sampai di depan pintu
apartemennya mulai memasukkan password untuk membuka pintu apartemen itu. Tas
yang ada di tangan agnes jatuh ketika ia melihat siwon yang sedang menindih
stella di ranjang.
“apa
yang kalian lakukan huh?!”. Suara lantang agnes menghentikan kegiatan siwon
yang menciumi stella. Stella mendorong tubuh siwon yang berada di atasnya dan turun
dari ranjang.
“begini
nes, emm, aku hanya mengantarnya pulang karena dia mabuk tadi”. Tapi siwon
malah menarikku sehingga jatuh”. Stella berusaha memberi penjelasan kepada
agnes.
“pergi
dari sini! Aku tidak mau mendengar penjelasan apa-apa”. Agnes kembali membentak
stella yang membuat stella langsung angkat kaki dari apartemen mereka.
Siwon
duduk menyandarkan punggungnya ke dasbor ranjang, siwon mengucek matanya dan
menggelengkan kepalanya untuk mengusir rasa pusing di kepalanya. Namun sekeras
apa pun siwon mencobanya, ia tetap tidak bisa mengusir rasa pusingnya dan
kembali jatuh berbaring di ranjang.
Agnes
ingin meninggalkan siwon di apartemen itu dan kembali ke LA malam itu juga.
Tapi agnes mengurungkan niatnya karena mengingat tuan choi yang masih sakit.
“apa
yang terjadi denganmu huh? Kenapa kau bisa seperti ini?”. Agnes berusaha
menanggalkan pakaian suaminya dengan kesal dan air matanya terus membasahi
pipinya. Tanpa agnes sadari air matanya sudah berjatuhan ke wajah suaminya.
Siwon
yang masih setengah sadar mengerjapkan mata karena tetesan air mata agnes.
Samar-samar ia melihat wajah kesal agnes yang sedang berusaha membuka
kemejanya.
Agnes
menghentikan kegiatannya ketika siwon tiba-tiba saja menggenggam tangannya.
“kau
sudah pulang hon?”. Siwon menatapnya dengan tatapan sayu.
“kalau
kau sudah sadar, ganti sendiri pakaianmu!”. Agnes pergi ke luar kamar
meninggalkan siwon.
Siwon
berjalan terhuyung ke kamar mandi. Siwon membasuh wajahnya dan menatap bayangan
wajahnya yang ada di kaca. Siwon berusaha mengingat apa yang sudah terjadi.
“puk,puk,puk”,
apa yang sudah kau lakukan choi siwon?”. Siwon geram terhadap dirinya dan
meninju kepalanya berkali-kali.
Siwon
keluar dari kamar dan mencari keberadaan istrinya. Siwon mendapati agnes duduk
mematung di sofa. Siwon duduk mendekati agnes.
“bagaimana
keadaan appa?”. Agnes bertanya dengan pandangan lurus kedepan.
Siwon
duduk dengan kaki melebar dan menyandarkan kepalanya di sofa. Ia masih merasa
sedikit pusing.
“kau
jangan salah paham soal tadi, aku juga tidak mengerti kenapa dia bisa ada di
sini, tapi yang aku ingat, aku mabuk di
bar, mungkin dia mengantarku ke sini”, ucap siwon santai sambil mengusap
wajahnya dan kepalanya masih bersanadar di sofa.
“aku
hanya menanyakanmu tentang keadaan appa. Jawab agnes singkat dan datar. Walupun
sebenarnya agnes begitu sakit hati melihat kejadian itu.
“bagaimana
keadaan appa sekarang? Kenapa kau tidak mengabariku”. Agnes memandang siwon
dengan tatapan datar dan sedikit kesal.
“aku
takut mengganggumu”. Jawab siwon santai.
“tapi
ini kan menyangkut kesehatan appa, ini lebih penting dari apapun”. Agnes menatap
siwon dengan kesal.
“ku
pikir albummu itu yang paling penting”, ucap siwon memperbaiki posisi duduknya
dan memandang lurus ke depan”.
“kau…
ah, sudahlah aku capek dan ingin tidur”. Agnes emosi mendengar perkataan siwon,
namun ia berusaha menghindari pertengkaran dengan siwon.
Agnes
beranjak dari sofa dan berlalu dari siwon. Siwon hanya terdiam dan membaringkan
badannya di sofa dengan menggunakan kedua tangannya sebagai tempat bersandar
kepalanya. Siwon berfikir sejenak dan kemudian tertidur pulas.
At Seoul Hospital 10.30
KST
Agnes
berdiri di dekat tuan choi yang masih tertidur. Agnes memegang tangan tuan choi
dan memandang tuan choi iba. Sedangkan siwon yang datang bersamanya duduk di
sofa.
Nyonya
choi sibuk membereskan peralatan makan tuan choi. Terlihat di wajahnya raut
kekesalan dan kekecewaan. Agnes yang melihat muka nyonya choi ragu untuk
menanyakan keadaan tuan choi, tapi agnes mencoba bersikap biasa saja.
“bagaimana
keadaan appa, eomma?” tanya agnes dan terus menggenggam tangan tuan choi.
“sudah
membaik”. Jawab nyoya choi tanpa melihat agnes dan terus sibuk dengan
kegiatannya.”
“maafkan
aku eomma, appa sakit, aku malah tidak ada bersama kalian mengurusnya”.
Terdegar suara agnes berat.
Nyonya
choi tidak menjawab agnes. Siwon hanya bisa diam melihat ketegangan antara ibu
dan istrinya.
“eomma
tolong bicaralah padaku, jangan mendiami aku seperti ini. Suara agnes lirih dan
air matanya sudah mengumpul dan siap untuk jatuh.
Nyonya
choi akhirnya menghentikan kegiatannya.
“jika
kau sudah tau kesalahanmu, kau tidak perlu bertanya kepadaku kenapa aku
bersikap seperti ini”. Nyonya choi berbicara tanpa melihat agnes.
“Jika
kalian masih memiliki pekerjaan yang harus kalian kerjakan, kalian boleh pergi,
aku bisa mengurus suamiku sendiri”, ucap nyonya choi lirih dan pergi
meninggalkan agnes dan siwon di ruang rawat.
***
Agnes
duduk di apartemennya dengan air mata yang terus mengalir di pipinya. Agnes merasa semakin terjepit dengan
keadaanya sekarang.
“drrrtttt”.
Agnes yang merasakan sesuatu bergetar di dalam tasnya, mengambilnya dan melihat
nama kontak yang sedang menelfonnya. Agnes tidak ingin mengangkatnya, namun
ponselnya tak henti-hentinya berbunyi.
“halo”,
jawab agnes serak.
“halo
nes, kau dimana sekarang? Aku dengar kau sudah kembali ke korea”.
“iya
tim, aku di korea sekarang”.
“aduh
nez, live untuk duet perdanamu dengan Justin akan dilaksanakan besok”.
“tidak
bisa kah kita menundanya?”.
“tidak
bisa nez, semua sudah dipersiapkan dengan matang”.
“baiklah.
Aku akan kembali ke LA hari ini.
Agnes
menutup telefonnya dan kembali merenung.
“biar
aku selesaikan saja dulu perform duetku bersama justin, setelah itu aku akan
kembali ke korea dan mengurus appa”, pikir agnes. Dia merasa itu adalah
keputusan yang paling baik yang bisa diambilnya saat itu.
Agnes
menyeret kopernya.
“kau…”.
Agnes terkejut mendapati siwon yang di depannya ketika ia membuka pintu
apartemennya.
“kau
mau kemana?”, tanya siwon datar.
“aku
mau ke LA untuk duetku bersama justin, dan menyelesaikan urusanku yang ada di
sana sehingga aku bisa pulang lagi ke sini”.
“jangan
pergi!”. Ucap siwon dingin.
“kau
harus mengerti posisiku saat ini, setelah ini aku bisa kembali lagi ke korea
dan bisa hidup lebih tenang.
“jangan
pergi!”. Kembali siwon berucap dingin.
Agnes
berlalu dari siwon dan menarik kopernya.
“kalau
kau pergi, kau tidak usah lagi kembali ke sini”.
Langkah
agnes terhenti. Mereka hening.
“maafkan
aku, tapi kali ini aku tidak bisa mendengarkanmu”.
Agnes
kembali melangkahkan kakinya meinggalkan siwon.
“bugg”.
Siwon meninju pintu apartemen yang ada di depannya.
***
Agnes
yang tadinya hanya berencana menetap sebentar di LA akhirnya menetap di LA
selama dua bulan. Album agnes melejit di pasaran. Agnes sudah di kenal sebagai
pendatang baru di Hollywood.
Siwon
yang berada di korea pun mendapat sanjungan karena istrinya yang sudah tenar di
Hollywood. Tuan choi dan nyonya choi juga demikian.
Setelah
dua bulan di LA. Agnes pulang ke korea. Di bandara semua orang kagum menatap
agnes.
Agnes
akhirnya sampai di apartemennya.
Agnes
ragu untuk masuk mengingat pertengkaran terakhirnya dengan siwon. agnes
memasukkan password untuk membuka apartemen itu. Agnes terkejut ketika ia
menyadari bahwa siwon belum mengganti passwordnya.
Ketika
ia masuk, ia mendapati siwon sedang menonton tv. Siwon yang melihat agnes datang
pun terkejut. Siwon berdiri dan tersenyum kepada agnes. Begitu juga agnes.
Mereka saling melempar senyum. Seolah-olah tidak terjadi masalah apa-apa di di
antara mereka.
Agnes
berlari memeluk siwon.
“aku
merindukanmu”, ucap agnes.
“aku
juga”, ucap siwon membalas pelukan agnes.
***
Semenjak
pulang ke korea agnes merasakan ada yang aneh dengan siwon. Siwon memang
bersikap biasa saja, tapi agnes dapat merasakan siwon masih kesal kepadanya.
Hingga
suatu malam agnes sengaja ingin memancing suaminya.
Agnes
yang hanya mengenakan handuk untuk mandi sengaja menunggu siwon. Agnes
mendengar ada seseorang yang masuk ke
apartemennya. Agnes yang hanya berbalut handuk duduk di tepi ranjang dengan lotion
tubuh yang sudah ada di tangannya.
Siwon
yang sudah masuk ke kamar dan melihat agnes memberi senyum kepada agnes.
Terlihat wajah siwon hanya biasa saja melihat agnes yang hanya berbalut handuk.
Siwon
melepaskan mantelnya dan menggantungkannya.
“bisa
aku meminta tolong?”.
Siwon
menoleh dan melihat agnes menyodorkan sesuatu kepadanya.
“tolong
kau usapkan lotion ini ke punggungku, aku tidak bisa melakukannya.
Siwon
tersenyum dan duduk di belakang agnes.
“berikan
lotionnya, biar aku olesi”. Siwon meminta lotionnya kepada agnes.
Siwon
mulai mengolesi punggung agnes.
“di
sebelah sini”. Agnes menunjukkan bagian tengkuknya.
siwon
pun mengoleskannya tepat di tengkuk agnes.
Agnes
merasa heran mengapa siwon tidak bereaksi seperti yang diharapkannya.
Agnes
sendiri merasakan desiran di tubuhnya ketika siwon menyentuhnya. Agnes sudah
sangat merindukan sentuhan suaminya.
“selesai!
apa ada bagian yang lain lagi”, ucap siwon.
“tidak”,
jawab agnes singkat dan beranjak ke kamar mandi.
***
Usaha
agnes untuk menarik perhatian siwon tidak hanya sampai di situ saja. Malam itu,
ketika siwon sedang duduk berkutat dengan laptopnya, agnes mendekati siwon dan
memeluk leher siwon dari belakang.
Agnes
menciumi wajah suaminya dari belakang dan lama-kelamaan agnes beralih ke depan
siwon. agnes duduk dipangkuan siwon yang duduk di kursi. Agnes menciumi wajah
dan leher suaminya.
Siwon
hanya mentutup matanya. Tangan agnes mulai bergerak mengangkat kaos yang
dikenakan siwon dan dalam sekejap agnes berhasil menanggalkannya.
Agnes
megusap dada siwon seduktif.
“honey,
aku ngantuk”, ucap siwon yang membuat agnes berhenti menciumi dada bidang
suaminya.
Agnes
memandang siwon, namun siwon hanya tersenyum kepadanya. Agnes beranjak dari
pangkuan siwon dan masuk ke kamar dengan perasaan sedih. Ketika berbaring di
tempat tidur pun, air mata agnes terus mengalir.
***
Agnes
begitu tersiksa melihat perubahan sikap suaminya. Dan yang paling membuat agnes
lebih tersiksa lagi adalah kesibukan siwon yang membuat siwon lebih sering di
luar negeri daripada di Korea. Dulu, ketika agnes tidak mempunyai jadwal siwon
pasti mengajaknya untuk ikut bersama.
Tapi
sekarang dia hanya kesepian sendiri di apartemen.
“apa
ini yang dia rasakan ketika aku meninggalkannya”, lirih agnes dalam hati.
“ckleekk”.
Agnes menoleh ke pintu apartemen mereka. Ternyata suaminya sudah pulang.
agnes langsung bangkit dari duduknya, menghampiri dan memeluk siwon.
agnes langsung bangkit dari duduknya, menghampiri dan memeluk siwon.
“aku
menunggumu seharian di rumah, aku merindukanmu”. Ucap agnes manja.
“aku
juga merindukanmu”. Ucap siwon dan mengecup kening istrinya kemudian melepaskan
pelukannya.
“kau
sudah makan?”, tanya siwon yang sudah berjalan memasuki kamar mereka.
“sudah”,
jawab agnes singkat dan masih mematung di dekat pintu apartemen.
Kini
mereka berdua berbaring di tempat tidur. Agnes berbaring memunggungi siwon yang
sudah tidur pulas terlentang. Air mata agnes terus mengalir membasahi pipinya.
Hatinya begitu sesak melihat suaminya seperti itu. Agnes teringat saat-saat
suaminya tidak bisa tidur tanpa memeluknya.
***
Karena
tidak sanggup lagi dengan sifat suaminya yang seperti itu, agnes akhirnya memutuskan
untuk berbicara kepada siwon. Malam itu, saat suaminya kembali dari luar
negeri. Siwon yang sudah selesai mandi langsung tidur seperti biasanya.
Agnes
yang memandangi siwon sudah tidur pulas mendekati suaminya dan memeluk
suaminya. Agnes menyandarkan kepalanya
di dada suaminya. Hal itu membuat siwon terbangun dari tidurnya dan melihat
istrinya sudah memeluknya.
“ada
apa?” tanya siwon yang terkejut karena pelukan istrinya dan masih dalam keadaan
setengah sadar.
“kau
berubah”. Lirih agnes dengan kepala yang masih bersandar di dada suaminya.
“apa
maksudmu?”. Siwon sedikit mendorong tubuh istrinya untuk melihat mata istrinya.
“aku
hanya kau merasa berbeda dari sebelumnya”, ucap agnes lirih memandang suaminya.
“itu
hanya perasaanmu saja”. Ucap siwon yang sudah membantalkan kedua tangannya.
“tapi
kau berubah hon!!”. Tangis agnes pecah yang membuat siwon bangun dan
menyandarkan tubuhnya di dasbor ranjang. Agnes ikut bangun dan juga menyandarkan
tubuhnya.
“aku
hanya sudah terbiasa kau tinggalkan sendiri”, ucap siwon lirih dan pandangannya
lurus ke depan.
Agnes
terdiam. Ia tersadar bahwa dia yang sudah membuat suaminya seperti itu.
“apa
yang harus ku lakukan untuk menebus kesalahanku?”. Agnes memandang siwon dengan
air mata yang berjatuhan.
“kamu
tidak salah, mungkin keadaan yang membuat kita begini, tidurlah...” ucap siwon.
Siwon
kembali membaringkan dirinya dan menutup matanya. Agnes ikut berbaring menghadap
siwon dan terus memandang wajah suaminya hingga ia ikut terlelap.
***
Beberapa
hari kemudian, agnes dan siwon berjiarah ke makam nenek siwon. Agnes memang
meminta siwon untuk mengantarnya berjiarah karena agnes rindu mengunjungi makam
itu.
Di
tengah perjalana pulang, tiba-tiba saja mobil yang mereka pakai mogok. Siwon
sudah berusaha memeriksa kerusakannya tapi tetap saja siwon sama sekali tidak
mengerti soal mesin.
Mereka
ingin menghubungi seseorang untuk meminta bantuan tapi sialnya tidak ada sinyal
di daerah itu.
Siwon
dan agnes akhirnya memutuskan untuk tidur di mobil, menunggu sampai besok pagi,
mungkin ada kendaraan yang akan melintas melewati mereka.
siwon
yang melihat agnes menggigil kedinginan, melepaskan mantelnya dan memberikannya
kepada agnes.
Agnes
pada awalnya menolaknya dengan alasan siwon juga kedinginan. Cuaca di korea memang
begitu dingin, apalagi saat itu merupakan musim salju. Namun dia akhirnya
menerimanya.
Agnes
yang melihat siwon menggigil mengembalikan lagi mantel siwon.
“ini
pakailah, kau juga memerlukannya. Ini tidak adil untukmu”. Agnes mengembalikan
mantel siwon. Siwon sempat terdiam dan tidak ingin menerimanya. Namun karena
dia tidak tahan lagi dengan udara dingin yang terasa begitu menusuk sampai ke
tulangnya akhirnya ia menerima mantel itu.
Tapi
mereka tetap saja merasa kedinginan yang semakin menusuk tubuh mereka.
Sudah menjadi suatu pengetahuan yang umum jika tubuh yang kedinginan bisa juga dihangatkan dengan tubuh.
Siwon
yang tidak tahan melihat agnes yang begitu menggigil akhirnya berbicara.
“buka
bajumu”. Ucap siwon yang membuat agnes menoleh dan memandang siwon bingung.
“buka saja”. Siwon pun mulai menanggalkan pakaiannya.
“buka saja”. Siwon pun mulai menanggalkan pakaiannya.
Agnes
sebenarnya tidak mengerti dengan maksud suaminya, namun agnes hanya menurutinya
saja.
Mereka
sudah menanggalkan pakaian mereka.
“kemarilah…”.
Siwon yang masih duduk di kursi sopir, menarik lengan agnes dan mengarahkan
matanya ke pangkuannya yang menandakan siwon menyuruh agnes duduk di
pangkuannya.
Agnes
menuruti siwon dan duduk di pangkuan siwon. mereka merasakan desiran dalam
tubuh mereka ketika dada yang mereka yang tidak berbalut apa-apa saling
bersentuhan dan pusat tubuh mereka di bawah sana bergesekan secara tidak
sengaja.
“peluklah
aku erat”. Agnes menuruti siwon dan
memeluk suaminya erat. Demikian juga siwon memeluk pinggang agnes erat untuk
mendapatkan kehangatan. Siwon membenamkan kepalanya di bahu istrinya.
“cara
ini bisa menghangatkan tubuh kita”, ucap siwon yang membuat agnes akhirnya
mengerti.
Setelah
beberapa lama saling berpelukan dalam keadaan seperti itu, mereka merasakan
kehangatan dalam tubuh mereka.
Agnes
mengangkat kepalanya dan melihat suaminya sendu. Begitu juga siwon.
“cup”.
Agnes mengecup bibir suaminya.
“maafkan
aku, aku tau kau masih kesal kepadaku. Aku memang perempuan yang tidak tau
berterima kasih. Kau sudah begitu baik kepadaku, mengerti semua keinginanku.
Tapi ketika kau hanya menyuruhku untuk tinggal waktu itu, aku malah pergi.
“maafkan
aku hon”, “cup”. Agnes membelai rambut lebat siwon dan kembali mengecup
suaminya.
Siwon
masih diam dan mendongkakkan kepalanya menatap istrinya sendu.
“kau
boleh menghukumku apapun, tapi jangan seperti ini, jangan bersikap dingin
padaku, rasanya sangat sakit, “cup”. Agnes kembali mengecup siwon.
“badanmu
semakin kurus dan tak terurus sekarang itu semua karena aku, maafkan aku, “cup”.
Agnes kembali mengecup siwon.
“ketika
appa sakit aku tidak bisa mengurusnya, “cup”, maafkan aku”.
“aku
bukan menantu yang baik karena sampai sekarang belum bisa juga memberikan cucu
kepada appa dan eomma, “cup”, maafkan aku”.
“maafkan
aku, “cup”, maafkan aku,”cup”.
Agnes
terus mengulangi kata maafnya dan terus mengecup siwon berkali-kali.
“sssssttt”.
Siwon membungkam agnes dengan Jari telunjuknya.
“cup”.
Ini hukuman karena kau pergi dan tidak mendengarkanku waktu itu.
“cup”.
Ini hukuman karena kau tidak mengurus suamimu dengan baik.
“cup”.
Ini hukuman karena tidak menjaga appa sewaktu sakit.
“dan
cup”. Ini hukuman karena tidak menjadi menantu yang baik.
“aku
mencintaimu hon”. Ucap agnes menitihkan air mata.
“aku
juga mencintaimu”. Ucap siwon dalam dan serius.
Mereka
kembali melanjutkan aktifitas mereka di dalam mobil itu dan yang terdengar
hanyalah desahan mereka yang saling bersahutan.
====To Be Continued====
Tidak ada komentar:
Posting Komentar