Senin, 09 Desember 2013

It Was A Little Problem After Our Marriage - Part 7

Author           : Sera Phine Choi
Genre            : Romance, Sad, Married Life
Length           : Chapter
Rating            : PG 17
Cast                : ─ Choi Siwon as himself
                          ─ Agnes Monica as herself
Other cast     : Find by yourself

===Part 7===
Pagi-pagi subuh, agnes mengerjapkan mata karena merasakan belaian tangan suaminya.
“kau sudah bangun sejak tadi hon?”. Agnes yang masih berbaring di atas suaminya di kursi belakang mobil mendongkakkan kepalanya menatap suaminya.
“tidak. Aku hanya sedikit mendahuluimu”. Siwon tersenyum dan terus membelai istrinya yang memeluknya.
“aku mau pindah ke kursi depan, kau pasti berat aku tidih seperti ini”.
“tidak usah, aku tidak merasa berat ”. Siwon mengeratkan pelukannya kepada istrinya.
“bagaimana ini hon? Belum ada juga kendaraan yang melintasi kita sampai sekarang”. Agnes berucap manja dan memainka jarinya di dada suaminya.
“tenang saja, sebentar lagi pasti ada”.
“krook”. Perut agnes berbunyi yang membuat mereka saling bertatapan.
“kau lapar sayang”. Tanya siwon.”
“iya”. Jawab agnes manja.
“ayo kita cari makanan”. Rengek agnes.
“baiklah”.
Siwon dan agnes keluar dari mobil. Siwon berdiri berkecak pinggang  dan matanya mengarah ke segala arah mencari sesuatu yang bisa dimakan.
Matanya tertuju kepada satu pohon yang mempunyai buah yang sepertinya bisa di makan.
“sepertinya di sana ada buah yang bisa dimakan”, ayo kita kesana. Siwon menggenggam tangan agnes dan menariknya.
“ahh..pohonnya terlalu tinggi”. Siwon yang masih berkecak pinggang mendengus kesal dan mencari akal untuk mengambilnya.
“naiklah ke punggungku”, ucap siwon sembari menundukkan badanya.
“tapi…”, ucap agnes ragu.
“ayolah hon, kau lapar kan?”. Ucap siwon sedikit kesal.
“baiklah”.
“hep! Hep!”. Agnes yang sudah berada di atas punggung suaminya mencoba meraih buah yang ada di atasnya.
“kau masih kuat hon?”, ucap agnes di sela-sela aktifitasnya.
“cepatlah, konsentrasi saja mengambil buahnya”. Ucap siwon kesal.
“hep, bruukk. Awhh”. Agnes gagal mengambil buahnya dan terjatuh.
Siwon meringis kesakitan karena wajahnya membentur tanah. Sedangkan agnes hanya terplanting namun tidak sampai jatuh.
“kau tidak apa-apa hon?”. Agnes menghampiri siwon yang masih tertelungkup.
Siwon membalikkan badannya dan agnes begitu terkejut mendapati wajah siwon yang sudah memar dan bibirnya sudah berdarah.
“ya ampun hon, wajahmu, bibirmu”, ucap agnes panik memegang wajah suaminya.
“awh, hon sakit”, ringis siwon karena agnes memegang wajahnya terlalu kuat.
Agnes membantu suaminya berdiri.
“aduh bagaimana ini?  kemana kita harus mengobati lukamu”. Agnes mengalungkan tangan siwon dan memapahnya.
“Itu… itu ada yang mobil yang lewat”. Heii berhenti!!”. Teriak agnes sambil melambaikan salah satu tangannya dari kejauhan.
Mobil itu melihat dan akhirnya mengangkut mereka.
At Apartement
“awwh, pelan-pelan hon, sakit”. Siwon meringis kesakitan ketika agnes mengobati bibirnya.
“tahan sebentar, kalau kau mau sembuh”. Cerewet agnes seperti seorang ibu yang sedang mengobati anaknya.
“baiklah ahjumma”, ucap siwon manja.
“apa ahjumma? Kau pikir aku tidak tau artinya apa huh?”. Agnes menekan bibir suaminya agak keras.
“awwh hon, kau mau membunuhku?”. Siwon kembali meringis.
“salahmu sendiri memanggilku ahjumma”. Agnes menjitak kepala siwon.
“awwh, ahjumma kau jahat sekali”, ucap siwon manja yang membuat agnes ingin kembali menjitaknya.
“baik-baik, istriku yang tercantik di dunia”. Siwon mengangkat kedua tangannya menghalangi agnes yang ingin menjitaknya kembali.
Siwon menarik agnes dan mendudukannya di pangkuannya.
“kalau kita punya anak, kamu mau perempuan atau laki-laki?”, tanya siwon.
“kalau kamu?”agnes malah balik bertanya.
“kamu ini, orang bertanya malah dijawab dengan pertanyaan.
Agnes berfikir sejenak. “aku ingin anak laki-laki”.
“kenapa?”. Tanya siwon penasaran.
“supaya dia tampan sepertimu”, ucap agnes membelai wajah suaminya gemas”.
“tentu saja dia akan sangat tampan, siapa dulu appanya”, ucap siwon sombong”.
“kalau kamu hon?”. Agnes balik bertanya.
“mmm aku ingin anak perempuan”.
“kenapa?”, tanya agnes serius.
“Supaya dia pendek sepertimu”.
“awh…”. Siwon meringis kesakitan karena perutnya dicubit oleh istrinya.
Agnes turun dari pangkuan siwon dan berlari menjauhi suaminya.
“awas kau nyonya choi”. Siwon mengejar agnes yang berlari ke kamar.
“grebbb”. Siwon berhasil menangkap istrinya dan kini sudah  menindihnya di ranjang.
“apa yang kau lakukan? Tubuhmu berat tuan choi”. Agnes mencoba mendorong suaminya yang sudah menindihnya.
Siwon malah mendekatkan bibirnya yang membuat agnes memalingkan wajahnya.
“aku serius tuan choi, aku sudah mulai sesak”, ucap agnes dan memandang lekat suaminya. Siwon akhirnya turun dari tubuh istrinya dan menarik agnes ke dalam pelukannya.
“bagaimana kalau kita pergi bulan madu?”, ucap siwon.
“memangnya kau  tidak sibuk tuan choi?”.
“dalam minggu ini memang suju mempunyai beberapa kegiatan”, tapi aku bisa minta izin”.
“memang kita mau kemana? Bagaimana kalau ke LA saja?”, usul agnes.
“ide bagus”, ucap siwon.
***
Beberapa hari di LA, agnes malah sibuk meeting dengan produser dan timnya yang membuat siwon kesal melihat agnes.
“kita ke sini mau bulan madu atau mau meeting bersama produsermu?”, ucap siwon kesal ketika mereka baru pulang ke apartemen mereka.
“kau ini kenapa sih hon?. Ya berbulan madu lah…”, jawab agnes menatap siwon.
“beberapa hari kita di sini, sepertinya kamu hanya sibuk bertemu dengan produsermu si timbaland itu!”.
“ayolah hon, jangan berlebihan seperti itu”. Agnes melingkarkan tangannya di leher suaminya dan memberikan senyum terbaiknya. Namun wajah kesal siwon belum juga hilang.
“cup”. Agnes mengecup kilas bibir siwon, namun siwon tetap saja tak bergeming.
Agnes menjinjitkan kakinya dan meraub bibir suaminya dan melumatnya lama yang membuat siwon spontan melingkarkan tangannya di pinggang ramping agnes.
“kenapa aku tidak bisa marah padamu”, ucap siwon di sela-sela ciumannya.
“itu karena kau tergila-gila padaku tuan choi”, sahut agnes dan semakin memperdalam lumatannya.
“jangan coba-coba berpaling pada orang lain atau aku…”. Siwon menghentikan ucapannya dan kembali melumat istrinya.
“atau kau akan apa tuan choi?”.
“aku akan membunuh laki-laki itu”.
“kau sangat menakutkan tuan choi”
“aku bisa melakukan apapun untuk mempertahankanmu di sisiku”.
“bagaimana kalau aku yang meninggalkanmu?”, ucap agnes yang terus berjalan mundur di sela-sela ciumannya karena dorongan siwon.
Siwon menghentikan lumatannya dan memandang istrinya. “kau tidak akan mungkin melakukan itu”. Siwon menghempaskan agnes ke ranjang dan menindihnya.
Mereka kemudian saling menatap.
“katakan kalau kau mencintaiku dan tidak akan berpaling dariku”, ucap siwon.
“katakan kalau kau mencintaiku dan selamanya hanya akan mencintaiku!”.
Agnes menangkup wajah suaminya. “aku mencintaimu lebih dari aku mencintai diri ku sediri”, ucap agnes dalam dan serius.
Siwon menyungging senyum dan kembali melumat istrinya.
At Santa Monica Beach
“pegang erat-erat hon, kita akan segera melaju”, ucap siwon yang sudah siap melajutkan jet ski nya. Agnes memegang erat pinggang siwon. “aku siap hon, tapi jangan melajukannya terlalu cepat ya, aku takut”.
“haha”. Siwon tertawa mendengar agnes yang ketakutan dan mulai melajukan jet ski nya.
“tchusss”, jet ski mereka akhirnya melaju. “yuhuu!”, teriak siwon menikmati angin yang menerpanya. “kau senang hon??”, teriak siwon agar dapat didengar istrinya. “iya hon, seruu!!”, teriak agnes tak kalah semangat dan semakin mempererat pegangannya pada pinggang suaminya.
“pegang yang lebih erat sayang, kita akan melaju lebih cepat lagi…”. Siwon  menambah kecepatan yang membuat agnes hanya bisa mendekap suaminya lebih erat.
Setelah berkeliling beberapa kali, mereka akhirnya menepi ke pinggiran pantai. Siwon hanya tersenyum melihat agnes yang masih terengah-engah setelah turun dari jet ski itu.
Siwon melanjutkan kegiatannya dengan berselancar di bawah gelombang air laut. Sedangkan agnes hanya duduk di kursi memandangi suaminya sambil menikmati minumannya.
“can I sit here?”. Tiba-tiba saja ada seorang pria asing yang menawarkan diri untuk duduk bersama agnes. Agnes berfikir sejenak dan mempersilahkan pria asing itu duduk di kursi yang seharusnya menjadi tempat suaminya.
Siwon yang sudah selesai dengan kegiatannya, memandang dari kejauhan agnes sedang asik berbincang dengan pria asing yang membuat wajahnya yang tadinya ceria menjadi kesal seketika.
Siwon akhirnya sampai di dekat mereka. Agnes yang menyadari kedatangan suaminya, langsung berdiri dan ingin memperkenalkan siwon pada pria asing itu. “I’d like to…”. Belum sempat agnes menyelesaikan kalimatnya, siwon sudah merengkuh tengkuk istrinya dan melumatnya.
Agnes membelalakkan mata kerena perbuatan siwon yang tiba-tiba. Agnes juga merasa tidak enak dengan pria asing yang duduk memandang mereka. Agnes mendorong tubuh siwon dan berlalu meninggalkannya dengan perasaan kesal.
Siwon langsung mengejar istrinya. Siwon menangkap tangannya ketika jarak mereka sudah dekat. “lepaskan!”. Agnes meronta dan melepaskan tangannya. Namun siwon kembali menangkap tangannya. “aku bilang lepaslkan!”.
“tidak akan!”, ucap siwon, walaupun ia meraasa kesakitan dengan pukulan istrinya yang terus meronta. Agnes berhenti meronta dan memandang siwon kesal.
“apa salahku?”, ucap siwon yang masih tetap menggenggam tangan istrinya. Darah agnes semakin naik, menyadari suaminya yang tidak menyadari kesalahannya. Agnes memandang siwon dan berkata “kau tidak menyadari kesalahanmu, huh?” agnes menarik nafas dalam mencoba meredam emosinya dan melanjutkan kalimatnya “kenapa kau menciumku tadi di depan pria itu?”.
Siwon yang merasa tidak bersalah mendengus kesal dan menjawab pertanyaan istrinya. “kau istriku, apa salahnya aku mencium istriku huh?”, ucapnya kesal. Dan biar pria itu tau, kalau kau sudah punya suami!”, ucapnya meninggikan suaranya.
Agnes semakin kesal mendengar ucapan suaminya. Agnes melepaskan tangannya dan berlalu meninggalkan suaminya. Siwon terus mengejar istrinya hingga ke apartemen mereka.
Ketika memasuki lift, agnes buru-buru supaya siwon tidak bisa masuk. Namun siwon dengan cepat menahan lift yang mulai menutup dan masuk. Agnes melipat kedua tangannya dan memasang wajah kesal. Di dalam lift, siwon menarik dagu agnes, namun agnes menepiskan tangannya.
Siwon menatap agnes lekat, yang membuat agnes bingung dengan tatapan suaminya. Siwon mengunci tubuh agnes. “apa yang ingin kau lakukan? Ini tempat umum”.  Agnes sama sekali tidak mengerti apa yang ada di pikiran suaminya saat itu.
Siwon kemudian mendaratkan bibirnya di bibir istrinya dan melumatnya. Siwon melepaskan bibir istrinya dan memandangnya dengan senyum tersungging, sedangkan agnes masih memasang wajah kesalnya, namun terlihat sedikit senyuman di wajahnya.
Ketika mereka sampai di lantai apartemen mereka, siwon mengangkat tubuh agnes ala bridal style, yang membuat agnes mengerjap kaget, namun ia kemudian tersenyum kepada siwon.
***
Pagi itu, agnes mengerjapkan mata, ketika mendengar bunyi alarm yang tak berhenti berbunyi. Dengan malas, agnes mencoba meraihnya. Agnes begitu terkejut melihat jarum jam yang menunjukkan pukul 9, sedangkan penerbangan mereka ke korea akan berlangsung sejam lagi. Agnes kemudian membangunkan siwon.
Di pesawat, mulut agnes tak berhenti komat-kamit. “ ini semua gara-gara kamu! Coba semalam kamu tidak minta yan aneh-aneh, pasti tidak akan buru-buru seperti ini!”, ucap agnes ketus. “sudahlah, kita kan sudah ada di pesawat”, ucap siwon santai dan memejamkan mata karena masih mengantuk. Agnes menggigit bibirnya karena begitu geram dengan suaminya.
At Choi’s Family Home
Agnes dan siwon mengunjungi nyonya choi dan tuan choi. Sebenarnya agnes ragu melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Dia masih takut nyonya choi kesal kepadanya. Ternyata tuan choi dan nyonya choi menyambut mereka dengan sangat hangat. Tidak terlihat kekesalan di wajah mereka.
1 Tahun Kemudian
Agnes sedang membantu siwon menyimpulkan dasinya, siwon sudah megambil alih perusahaan ayahnya.
“hon”, ucap agnes di sela-sela kegiatannya menyimpulkan dasi suaminya.
“hem?”, jawab siwon memandang agnes.
“bagaimana kalau kau…”, agnes ragu melanjutkan kalimatnya.
“ada apa hon?, katakan saja”.
“bagaimana kalau kau… ehm, kalau kau menikah lagi”.
“apa??, menikah??”, siwon begitu terkejut mendengar ucapan istrinya.
“iya menikah”., jawab agnes meyakinkan suaminya.
Siwon mengerti arah pembicaraan istrinya, pasti dia menyuruhnya menikah karena agnes belum juga mengandung sampai saat itu.
“aku tidak mau! Dan sampai kapanpun tidak akan pernah mau!”, ucap siwon memegang kedua bahu istrinya dan memandangnya serius.
“kau ingin membagiku dengan orang lain huh?”.
“bukan begitu, aku sangat mencintaimu, aku tidak pernah membagimu dengan orang lain, tapi kita tidak boleh egois, kau harus melihat appa  dan eomma, mereka sudah sangat menginginkan seorang cucu, sedangkan aku sampai sekarang belum bisa memberikan apa yang mereka harapkan. Agnes memandang siwon dengan raut wajah memohon.
“kita pasti akan memberikan mereka cucu!” siwon sama sekali tidak terenyuh dengan tatapan memohon istrinya.
“tapi sampai kapan hon?, ini sudah dua tahun lebih pernikahan kita. Kita sudah konsultasi ke dokter, tapi mereka bilang kita baik-baik saja. Sampai kapan kita harus menunggu? Kau tidak kasihan melihat appa dan eomma?”. Agnes menangkup wajah suaminya untuk meyakinkannya.
“tidak! Aku tidak membagi cintaku dengan orang lain, aku pergi!”. Siwon mengecup kilas kening agnes dan berlalu pergi.
 ***
Hari ini agnes mengunjungi suaminya ke kantor untuk mengantarkan bekal makanan.
“tok, tok, tok”. Siwon mendengar seseorang mengetuk pintu ruangannya.
“masuk”, ucap siwon tanpa menghentikan kegiatannya membaca dokumen yang ada di mejanya.
Wajah siwon berubah bahagia, ketika ia mendapati yang datang adalah istrinya. Siwon langsung menghampiri dan memeluk istrinya.
“kau tidak sedang sibuk kan? Aku membawakan bekal makan siang untukmu”, ucap agnes mengangkat bekal yang dibawanya.
“aku akan selalu mempunyai waktu untuk istriku yang paling ku cintai ini”, ucap siwon yang hanya dibalas senyum oleh istrinya.
Mereka kemudian duduk di sofa. Siwon menatap lekat istrinya yang membuat agnes memeriksa tubuhnya, berfikir mungkin ada yang salah ditubuhnya.
“cup”. Siwon mengecup kilas bibir istrinya.
“hei tuan choi, jaga kelakuanmu, ini kantor, apa kata orang nanti?”. Bukannya mendengarkan perkataan istrinya, siwon malah melumat bibirnya. Siwon mendorong agnes hingga terbaring di sofa. Siwon mulai mencium tengkuk istrinya.
“apa yang kau lakukan tuan choi, lepaskan…”. Agnes berusaha mengeluarkan suara, walaupun dia terus mendongkakkan kepalanya karena perbuatan suaminya yang mencium tengkuknya.
“biarkan saja. Mereka kan tau kita suami istri”. Siwon berucap di sela-sela cumbuannya.
“tapi, engghh”. Agnes ingin berucap, namun yang keluar malahan desahnya. Agnes berusha melawan dirinya sendiri yang mulai menikmati perbuatan suaminya. Ia mendorong tubuh suaminya. “jangan di kantor sayang”, ucapnya menangkup wajah suaminya. Siwon kesal dengan penolakan istrinya, namun dia bangkit dan kembali merapikan pakainnya.
***
Malam ini, siwon dan agnes diundang makan malam ke rumah leetuk. Leetuk menikah dengamn taeyon setahun yang lalu.
Setelah menyelesaikan acara makan malam mereka. Mereka semua asik ngobrol di ruang tamu. Obrolan mereka berhenti ketika mereka mendengar tangisan bayi dari ruangan yang lain.
Taeyon langsung berdiri dan berlari mengejar bayinya yang baru berumur  dua bulan. Taeyon kembali bergabung dengan membawa bayinya. “tolong kamu pegang dulu nez, aku ingin membuatkan susu untuknya, ucap taeyon.
“tapi dia masih mungil sekali, aku tidak berani menggendongnya, nanti aku salah bagaimana?”, ucap agnes menolak.
“tidak apa-apa, hanya sebentar saja”. Ucap taeyon dan menyodorkan bayinya kepada agnes.
“baiklah”.
“anakmu lucu sekali hyung”, ucap siwon sambil memainkan tangan bayi mungil yang ada dalam gendongan istrinya. “siapa dulu appanya?”, ucap leetuk sombong.
Agnes begitu sedih melihat siwon yang begitu bahagia melihat anak leetuk. “dia pasti akan lebih bahagia lagi kalau ini adalah anaknya sendiri”, lirih agnes dalam hati.
***
Malam itu, ketika mereka sudah berbaring di tempat tidur, agnes kembali membahas masalah yang sama.
“bagaimana usulku tadi pagi sayang?”, ucap agnes.
“usul apa?”
Agnes terdiam sejenak dan kembali berucap, “kau menikah lagi”.
“apa yang terjadi padamu, huh? Aku sudah bilang aku tidak bisa membagi cintaku dengan orang lain. Lagipula, kita berdua baik-baik saja, mungkin belum waktunya saja kita diberikan anak, ucap siwon kesal.
“lakukan ini demi aku, appa dan eomma”, ucap agnes memohon.
“tidak”.
 “aku lebih memilih mengadopsi anak daripada harus menikah lagi!”.
“ayolah hon, aku mohon”. Terlihat raut wajah agnes yang sangat mengharapkan persetujuan suaminya.
“aku bosan bertengkar denganmu karena masalah ini terus-menerus, lebih baik kita tidur saja!”. Siwon mengubah posisinya membelakangi istrinya.
Siang itu, agnes kembali mengantar bekal kepada suaminya ke kantor.
“tok,tok,tok”, agnes mengetuk ruang kerja suaminya.
“masuk”. Agnes langsung masuk setelah mendengar suara dari suaminya. Agnes mendapati suaminya sedang menandatangani beberapa berkas yang diantarkan sekertarisnya.
Agnes memberi salam kepada wanita cantik yang merupakan sekertaris siwon dan dibalas dengan wanita itu dengan hormat.
“ada yang lain?”, ucap siwon memandang sekertarisnya yang berdiri di depan mejanya.
“tidak pak, saya permisi”, ucap tiffany dengan sopan. Ia kembali meundukkan kepala kepada siwon dan agnes dan berlalu meninggalkan ruangan itu.
“itu siapa?”, tanya agnes sambil mengarahkan matanya ke arah pintu dimana sekertaris siwon baru saja keluar.
“dia cantik”, ucap agnes dan memandang suaminya yang masih duduk membereskan berkas-berkas yang ada di mejanya. Agnes ingin melihat reaksi suaminya. Siwon menghentikan kegiatannya dan memandang istrinya, “tapi kau jauh lebih cantik darinya”, ucapnya.
“dia sudah menikah?”. Agnes kembali bertanya.
“belum”. Untuk apa kau menanyakan itu semua hon?”, ucap siwon yang mulai penasaran dengan semua pertanyaan istrinya. Siwon berdiri menyandarkan kedua tangannya di atas meja dan berucap, kau cemburu ya?”. Siwon menyeringai.
“tidak! Siapa bilang? Aku hanya ingin tau saja”, ucap agnes tersenyum kepada suaminya.
***
Malam itu, agnes mendatangi apartemen sekertaris siwon. Tiffany begitu terkkejut melihat istri bosnya yang malam-malam datang berkunjung ke rumahnya.
“anda istri direktur choi kan nyonya?, tanya tiffany yang masih berdiri di pintu apartemennya.
“iya, boleh aku masuk?”, ucap agnes ramah.
“silahkan nyonya”, ucap tiffany tak kalah ramah.
“kau tidak perlu memanggilku nyonya, ini kan di luar kantor, panggil saja aku agnes”.
“baiklah”
Tiffany mempersilahkan agnes duduk dan membuatkannya teh.
Agnes meneguk tehnya dan mulai bertanya kepada tiffany. “kau sudah lama bekerja di departemen store?. “belum lama nyonya, eh, agnes, aku bekerja di sana ketika tuan kiho choi masih menjabat sebagai direktur. Kira-kira sudah tiga tahun.
“berapa umur kamu sekarang?”, agnes melanjutkan pertanyaannya.
“25 tahun”.
“belum ada keinginan untuk menikah?”
“belum bertemu dengan orang yang tepat”. Jawab tiffany tersenyum.
Mereka kemudian hening.
“apa kau mencintai siwon?, ucap agnes yang membuat tiffany mengerjap kaget.
“apa maksud kamu nes?
Agnes mendekati tiffany dan menggenggam kedua tangan tiffany, menatap tiffany serius.
“aku sebenarnya ingin membicarakan suatu hal padamu. Aku dan siwon sudah menikah dua tahun lebih, Tapi kami belum juga dikaruniai anak. Umurku sudah hampir 29 tahun dan pasti akan sangat sulit untuk hamil di usiaku ini.
“aku kasihan melihat mertuaku yang sudah sangat merindukan kehadiran seorang cucu. aku hanya ingin kau menolongku”.
“maksudmu apa nes?, ucap tiffany yang masih bingung.
“aku ingin kau menikah dengan suamiku.
Tiffany melepaskan genggaman tangannya dari agnes. “tidak mungkin nes, aku tidak mungkin menikah dengan seorang pria yang sudah mempunyai istri”.

“aku mohon kepadamu tiff, sebagai seorang wanita, kau pasti tau perasaanku. “kau pasti akan bisa mencintainya, siwon pria yang sangat baik”.
“tapi…”.
“aku mohon tiff”. Agnes menangis, berlutut dan memohon kepada tiffany.
“apa yang kau lakukan nes? Jangan seperti ini”. tiffany berusaha mengangkat agnes.
“aku tidak akan berdiri sebelum kamu menjawab permohonanku”.
“baiklah, aku akan memikirkannya”.
***
Sepanjang malam, tiffany tidak bisa tidur karena memikirkan tawaran agnes. Jauh di lubuk hati tiffany yang paling dalam, dia sangat mencintai siwon. Dia jatuh cinta kepada siwon pertama kali melihatnya di kantor. Tiffany begitu kecewa ketika mengetahui bahwa siwon sudah menikah ketika itu.
***
Agnes dan tiffany makan siang bersama.
“bagaimana tiff”, apa kau setuju?
Tiffany terdiam lama, kemudian menjawab agnes “ iya”.
“tapi sepertinya siwon tidak akan bisa mencintaiku nes”.
“kamu tenang saja, cinta itu pasti akan tumbuh dengan sendirinya, aku akan kembali ke LA. Kau hanya perlu mendekati siwon dan membuatnya jatuh cinta kepadamu. Kalau perlu kalian bisa (…).
Tiffany begitu terkejut dengan rencana agnes.
Namun agnes melanjutkan kalimatnya “kalau hanya cara itu yang bisa membuatnya supaya menikah denganmu, aku tidak apa-apa.
Tiffany sebenarnya tidak setuju, tapi di sisi lain dia juga kasihan melihat agnes dan memang dia juga mencintai siwon.
***
Agnes kembali berangkat ke LA dengan alasan menghadiri bebrapa show di sana. Setelah dua bulan berada di sana, agnes tidak kembali juga. Siwon begitu tersiksa karena sangat merindukan agnes. Siwon sudah menawarkan diri agar mengunjungi agnes, tapi agnes selalu menolak dengan mengatakan kalau dia akan segera pulang.
Malam itu, tiffany dan siwon minum soju bersama. Tiffany yang melihat siwon sangat mabuk membawa siwon ke apartemennya.
***
Pagi itu, kepala siwon begitu pusing ketika mencoba untuk bangun dari tidurnya. Perlahan-lahan siwon mencoba mengerjapkan mata. Siwon melihat sekelilingnya. Dia merasa sangat asing dengan tempat itu.
Siwon terkejut mendapati dirinya tidak berbalut apa-apa. Ia kemudian menoleh kepada suara isakan tangis perempuan yang ada di dekatnya. Siwon semakin terkejut melihat tiffany yang hanya membalut dirinya dengan sprei dan bersandar di dasbor ranjang menangis tersedu-sedu.
Yang paling membuat siwon kaget. Dia melihat ada bercak merah di ranjang yang ia tempati. Dengan melihat itu semua, siwon dapat menarik kesimpulan apa yang sudah terjadi di antara dia dan tiffany.

“kenapa ini semua bisa terjadi?!”. Siwon berteriak dan meremas rambutnya frustasi.


====To Be Continued====


Tidak ada komentar:

Posting Komentar